08/03/14
GOD BLESS MENGGUSUNG ROCK PROGRESIF
Salah satu band rock legendaris tanah air yaitu God Bless yang menggusung aliran rock progresif, saat ini masih eksis kendati personilnya telah memasuki usia senja. Walaupun band rock Indonesia ini sudah tidak menciptakan album lagi dan sudah jarang manggung, namun eksistensi mereka masih tetap diakui hingga ke generasi sekarang.
Cikal bakal band ini dibentuk diawal era tahun 70-an oleh Ahmad Albar (Iyek) dan Ludwig Lemans yang merupakan seorang gitaris saat mereka berdua masih bergabung dalam sebuah band asal Belanda dengan nama Clover Leafs. Awalnya saat di Indonesia, band mereka dinamai Cazy Wheels yang beranggotakan: Ahmad Albar (vokal), Ludwig Lemans (gitar), Donny Fattah (bass), dan almarhum Fuad Hassan (drum). Ketika Itu band ini hanya membawakan lagu – lagu milik grup Kansas, Deep Purple, Easy Beast, dan Genesis, karena mereka belum punya album sendiri.
Tahun 1973 Jockie Surjoprajogo (keyboard) ikut bergabung di band ini untuk menggantikan posisi Dedy Dores. Kemudian di tanggal 5 Mei 1973, band ini resmi merubah nama menjadi God Bless, namun tidak berselang lama Jockie Surjoprajogo keluar dari grup band ini dan diganti oleh Soman Lubis.
Tahun 1974 Fuad Hassan (drum) dan Soman Lubis (keyboard) meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, lalu Ludwig Lemans (gitar) keluar dari grup band rock Indonesia ini dan kembali ke Belanda, sehingga personil yang tersisa hanya Ahmad Albar (vokal) dan Donny Fattah (bass). Selanjutnya Jockie Surjoprajogo (keyboard) kembali bergabung namun mengajak juga Ian Antono (gitar) dan Teddy Sujaya (drum).
Mereka pun akhirnya mencoba menulis beberapa lagu kemudian merekamnya disebuah studio kecil milik seorang penyiar radio, yaitu Alex Kumara. Suatu saat, lagu – lagu mereka sempat didengar oleh seorang sahabat dekat Ian Antono yang namanya Suryoko (bos PT. Aquarius Musikindo ketika itu), maka ditahun 1975 God Bless akhirnya merilis album pertama mereka berjudul “God Bless”.
Tahun 1979 Abadi Soesman ikut bergabung dalam grup band rock legendaris tanah air ini menggantikan posisi Jockie Surjoprajogo yang kembali undur diri dari God Bless. Album kedua berjudul “Cermin” berhasil dirilis pada tahun 1980. Menurut para kritikus musik yang menilai bahwa album “Cermin” ini merupakan album terbaik dari God Bless dari sisi musikalitas yang idealis, karena memiliki tingkat kualitas dan tehnik permainanan musik rock progresif yang luar biasa dari masing – masing personilnya. Tahun 1982, Abadi Soesman resmi keluar dari grup ini.
Album ke tiga God Bless berjudul “Semut Hitam” diluncurkan pada tahun 1988, dan meupakan album yang sangat laris dipasaran. Album ini memiliki tempo yang agak cepat dan kencang serta didukung sound yang lebih distorsi, serta disesuaikan dengan selera pasar pada saat itu. Beberapa lagu yang hits dalam album ini antara lain: Kehidupan, Rumah Kita, Semut Hitam, dan Trauma.
Setelah album ketiga, Ian Antono (gitar) menyatakan diri keluar dari grup ini. Kemudian pada tahun 1989 Eet Sjahranie (gitar)masuk bergabung di God Bless menggantikan posisi Ian Antono.
Masuknya Eet Sjahranie membuat album ke empat God Bless di tahun 1989 yang berjudul “Raksasa”, sangat memberikan nuansa heavy metal terutama pada sound gitar.
Pada tahun 1997, God Bless kembali merilis album berjudul “Apa Kabar”. Di album ini formasi mereka dilengkapi duo gitaris, yakni dengan masuknya Ian Antono yang berpasangan dengan Eet Sjahranie. Namun tidak berselang lama Eet Sjaranie menyatakan mundur dari grup band ini, karena sibuk mengurus band yang dibentuknya bersama Ecky Lamoh, yang diberi nama EdanE.
Mei 2009 God Bless kembali merilis album yang berjudul “36th”, dengan formasi Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Yaya Moektio (drum), dan Abadi Soesman (kibor).
Sumber Foto: Dennysakrie63.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar