30/05/14

ADDIE M.S SANG KOMPOSER DAN ARRANGER



          Addie MS adalah seorang komposer, arranger, pianis, pencipta lagu, dan produser. Lahir tanggal 7 Oktober 1959, di Jakarta, dengan nama lengkap Addie Muljadi Sumaatmadja.

Kakek Addie MS juga seorang seniman dibidang planalogi (perancang tata kota) untuk Kota Satelit Kebayoran Baru. Dari bakat seni sang kakeklah menurun kedalam diri Addie MS.

          Addie MS pernah belajar piano pada Mrs. Rotti, kemudian melanjutkan pendidikan ke Recording Engineering Workshop di Ohio (tahun 1984), juga pada tahun 1995 ikut Conducting Workshop yang saat itu diselenggarakan American Symphony Orchestra League di Los Angeles. Pada kesempatan itu Addie MS dibimbing langsung oleh Jorge Mester (seorang konduktor Pasadena Symphony Orchestra), serta Raymond Harvey (seorang konduktor Fresno Philharmonic Orchestra). Selebihnya pengetahuan musik Addie MS dikembangkan sendiri secara otodidak.

Pada tahun 1979 Addie MS mulai memproduseri dan menjadi arranger beberapa album untuk sejumlah penyanyi, seperti: Harvey Malaiholo, Vina Panduwinata, Chrisye, Utha Likumahuwa, Anang Hermansyah dan Krisdayanti, bahkan Suzanne Ciani (musisi asal Amerika Serikat).

Beberapa prestasi Addie MS, yang meraih pengharagaan, diantaranya: 3 Golden Trophy Basf Awards untuk penata musik terbaik, 2 Golden Records pada Album Vina Panduwinata, 2 Solver Records di album Chrisye. Ia juga membuat 3 karya orkestrasi untuk album Suzanne Ciani yang berjudul Dream Suite, yang kemudian masuk dalam nominasi sebagai The Best New Age Album di Grammy Awards ke-38.

Beberapa event bergengsi yang pernah ditangani langsung oleh Addie MS, diantaranya: tahun 1983 sebagai penata musik sekaligus konduktor di Festival Internacional de la Cancion – Chilli, dan sebagai Music Director selama 7 tahun berturut – turut untuk BASF Awards.

Addie MS juga pernah mendapat kepercayaan memimpin Manila Philharmonic pada event Miss ASEAN. Tahun 2006, Addie MS kembali menjadi konduktor untuk Konser Tunggal Vina Panduwinata bertajuk “VIVA VINA”.

Bersama Oddie Agam dan Indra Usmansjah Bakrie (pengusaha), Addie MS mendirikan Twilite Orchestra di tahun 1991. Orkestra Simfoni ini telah banyak berperan dalam berbagai karya musik film, musik klasik, musik pop, drama musikal, dan musik tradisional yang diaransemen menjadi sebuah karya simfoni. Tahun 1995 Addie MS membentuk lagi Twilite Chorus.

Beberapa judul film yang penataan musiknya dilakukan oleh Addie MS, seperti: Cinta Pertama, Biola Tak Berdawai, Sepuluh, Dealova, In TheName Of Love, Summer Breeze, termasuk musi drama pada “Opera Anoman”.

Bersama Twilite Orchestra, dimulai tahun 1998 Addie MS menggelar konser pada berbagai sekolah dan perguruan tinggi sebagai misi edukasi. Sejak tahun 2000, Addie MS bersama Twilite Orchestra yang didukung Sampoerna melakukan konser tahunan di Istora Senayan – Jakarta bagi mahasiswa, yang diberi nama “Musicademia”. Tahun 2004 Addie MS membentuk sebuah orketra remaja yang diberi nama Twilite Youth Orchestra, dan sering tampil disekolah – sekolah juga ditempat umum.

Addie MS juga pernah diminta oleh Panglima TNI untuk mencipta lagu mars dan hymne TNI. Bahkan beberapa oraganisasi dan perusahaan lain ikut mengajak Addie MS menciptakan lagu bagi institusi mereka masing – masing, diantaranya: KADIN, Garuda Indonesia, Sharp,serta yang lainnya.

Februari 1992, Twilite Orchestra pernah menggelar konser di stasiun telvisi RCTI yang menghadirkan David Foster turut bermain dalam konser tersebut.

Twilite Orchestra juga terdaftar sebagai salah satu anggota American Symphony Orchestra League mulai tahun 1995.

Untuk pertama kali lagu – lagu Nasional Indonesia diaransemen dalam bentuk simfoni, dilakukan oleh kolaborasi antara Addie MS bersama Youk Tanzil juga Victorian Philharmonic Orchestra. Mereka merilis album berjudul “Simfoni Negeriku”, pada tahun 1998 di Australia.

Tahun 2004 Addie MS bersama Twilite Orchestra untuk pertama kalinya meluncurkan album simfoni klasik barat di Indonesia yang berjudul “La Forza Del Destino”.

          Bersama Twilite Orchestra, Twilite Chorus, CIC Choir, serta beberapa solois, untuk pertama kalinya orkestra Indonesia dipimpin Addie MS menggelar konser bergengsi di Sydney Opera House – Australia.


















Baca Selanjutnya … ADDIE M.S SANG KOMPOSER DAN ARRANGER

25/05/14

LEO KRISTY PENYANYI FOLK TANAH AIR



          Sejak kelas 6 SD Leo Kristy senang bermain musik. Ia sering lari dari tidur siang hanya karena ikut pergi ngamen bersama teman - teman geladangan dari belakang rumahnya, kenang Leo Kristy.

          Nama Lengkapnya Leo Imam Soekarno, lahir tanggal 8 Agustus 1949, di Surabaya – Jawa Timur. Nama ayahnya Raden Ngabei Imam Subiantoro dan ibunya R.A. Roekmini Idajati.

Ayah Leo Kristy adalah pensiunan pegawai negeri dan seorang musisi. Saat kecil, Leo Kristy paling suka melihat ayahnya bermain musik sambil menyanyi.

Leo Kristy masuk SD. Krisetn Surabaya pada tahun1961. Ia aktif mengikuti latihan musik di gereja yang merupakan bagian mata pelajaran disekolahnya, meskipun dia sendiri adalah seorang muslim, karena ia menganggap musik adalah sahabatnya. Kemudian ia lanjut ke Sekolah Menengah Pertama tahun1964. 

Semasa duduk dibangku SMP, Leo Kristy diberi hadiah sebuah gitar akustik dari sang ayah. Gitar tersebut kemudian diberinya nama Keris Sakti, yang kelak menjadi nama belakang Leo menjadi Kristi (singkatan Keris Sakti).

Ia pun mengikuti kursus musik pada Tino Kerdijk (Pimpinan Sekolah Musik Rakyat Surabaya). Kemudian Leo Kristy juga pernah berguru gitar kepada dua orang gitaris yang sangat perpengaruh dalam hidupnya, yaitu: Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan.

Ditahun 1967, ia lanjut ke SMA. Negeri 1 - Surabaya. Saat di SMA, Leo Kristy punya grup band yang diberi nama Batara dan sering membawakan lagu – lagu The Beatles. Salah seorang personil band Batara tersebut adalah Harry Darsono yang saat ini menjadi salah seorang desainer terkenal tanah air.

Leo Kristy juga sempat kuliah di Institute Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya, namun tidak selesai. Dikampus tersebut Leo Kristy bertemu dengan almarhum Gombloh yang kemudian bersama – sama ikut jadi pemusik keliling.

Mereka pernah membentuk sebuah grup band rock progresive yang diberi nama Lemon Trees, dengan personilnya yaitu: Leo Kristy, Gombloh, dan Franky Sailatuha.

Sejak bersolo karier, Leo Kristy memilih menciptakan lagu – lagu balada beraliran folk dan country dan tetap berkelana kemana saja sambil bermusik. Menurut beberapa sumber, dia sangat sulit ditemui karena sering mengembara ke berbagai tempat didunia, diantaranya: Singapura, Kuala Lumpur, Pattaya, Bangkok, Mumbai, Jeddah, Madinah, Baghdad, Makkah, Babilonia, sampai ke Athena dan Pulau Corfu di Yunani.

Leo Kristy lebih senang hidup berbaur langsung dengan masyarakat kelas bawah, berkeliaran dijalanan. Itulah sebabnya sehingga lirik lagu Leo Kristi bertemakan nasioanlisme, patriotisme, dan cinta, yang diciptakan dalam bentuk puisi serta mengandung makna yang sangat dalam.

Beberapa album milik Leo Kristy yang direkam bersama personil pengiringnya dalam grup yang diberi nama Konser Rakyat Leo Kristy (KRLK) dan telah beredar, diantaranya:

 - Nyanyian Fajar (1971),
 - Nyanyian Malam (1976),
 - Nyanyian Tanah Merdeka (1977),
 - Nyanyian Cinta (1978),
 - Nyanyian Tambur Jalan (1980),
 - Lintasan Hijau Hitam (1984),
 - Biru Emas Bintang Tani (1985 – gagal diedarkan),
 - Deretan Rel RelSalam Dari Desa (1985),
 - Anak Merdeka / Diapenta (1991),
 - Catur Paramita (1993),
 - Tembang Lestari (1995), dan
 - Warm, Fresh, and Healthy (17 Desember 2010).

Sayangnya hampir semua album Leo Kristy sudah sangat jarang dan sulit didapatkan dipasaran.

Walaupun Leo Kristy tidak seperti artis lainnya yang sering melakukan tur konser spektakuler nan megah, namun ia memiliki banyak penggemar setia yang mengikuti terus berbagai perkembangan karya musik Leo Kristy sampai saat ini. Penggemar tersebut terhimpun dalam “Komunitas Pencinta Musik Konser Leo Kristy” (LKers).

          Beberapa penulis buku pernah menawarkan untuk menerbitkan biografi serta berbagai kisah perjalanan hidupmya, juga karya – karya milik Leo Kristy, namun semua itu ditolak karena ia ingin memiliki buku yang benar – benar menarik dan banyak memberikan pelajaran bagi pembacanya.

Menurutnya: “saya ingin membuat buku yang bisa ajarkan banyak hal. Mulai dari format bukunya hingga terutama isinya yang harus memiliki filosofi pemikiran saya, yang diambil dari filosofi yang terdapat dalam lagu – lagu saya”.

“Dengan demikian orang akan lebih faham akan semua lirik yang ada dalam lagu yang saya buat”, lanjutnya.







Baca Selanjutnya … LEO KRISTY PENYANYI FOLK TANAH AIR

24/05/14

ULLY SIGAR MUSISI KONTEMPORER INDONESIA


          Seorang aktivis lingkungan, penyanyi, pencipta lagu, dan musisi pop kontemporer tanah air, yang namanya sudah sangat dikenal sampai ke mancanegara dengan lagu – lagunya yang betemakan pelestarian alam.

Itulah dia Ully Sigar yang lahir tanggal 4 Januari 1952 di Garut – Jawa Barat dengan nama lengkap Rulany Indra Gartika Rusady Wirahaditenaya. Nama ayahnya Raden Mas Yus Rusady Wirahaditenaya dan ibunya Raden Ayu Marry Zumarya. Nama suami Ully Sigar adalah Ronny Sigar yang merupakan seorang pengusaha.

          Ully Sigar sudah mulai belajar gitar sejak usia 8 tahun yang diajarkan langsung oleh sang ayah. Ia juga punya hobi melukis.

Ayahnya seorang prajurit TNI yang pernah bertugas di Makassar – Sulawesi Selatan. Saat mereka sekeluarga menetap di Makassar, Ully Sigar bersama saudaranya yang lain pernah membentuk sebuah grup band yang semua personilnya wanita, dengan nama Puspa Nita dan Shinta Eka Paks.

Tahun 1975 saat Ully Sigar pindah ke Jakarta, ia kemudian belajar musik di Yayasan Musik Indonesia. Ia kembali perdalam pengetahuan musiknya dengan belajar pada Arjuna Hutagalung, bahkan pernah berguru pada seorang komponis kontemporer tanah air yaitu Slamet Abdul Sjukur.

Berbagai festival musik baik dalam negeri maupun luar negeri pernah diikutinya bahkan meraih prestasi. Di Festival Gitar Tunggal Jenis Pop se Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, Ully Sigar berhasil merebut juara dua.

Berikutnya di Festival Lagu Populer Tingkat Nasional Ully Sigar mengikutkan 10 buah lagu ciptaannya, dan terbukti 2 lagunya yang terpilih menjadi lagu terbaik saat itu, diantaranya: lagu berjudul “Akhir Balada” dinyanyikan oleh duet Zwesti Wirabuana dan Ade Manuhutu, lalu lagu kedua berjudul “Harmonie Kehidupan” dinyanyikan oleh Dhenok Wahyudi, dimana lagu ini dipercayakan menjadi duta Indonesia untuk mengikuti Festival Pop Song Tingkat Inteenasional di Budokan Hall, Tokyo – Jepang pada tahun 1978.

Ketika mendampingi Dhenok Wahyudi ke Tokyo, Ully Sigar memakai ikat kepala ala Suku Dayak yang kemudian menjadi ciri khasnya yang tetap dipakai hingga saat ini. Bahkan pernah meraih predikat The Best Dresser’s untuk penampilan uniknya yang selalu menggunakan berbagai pernak - pernik aksesoris kontemporer.

Tahun 1978 Ully Sigar mengeluarkan album pertamanya berjudul “Rimba Gelap” yang diproduksi oleh Irama Mas.

Album kedua Ully Sigar yang berjudul “Pelita Dalam Gulita” beredar tahun 1981.

Kemudian pada tahun 1983 keluar lagi album ketiga Ully Sigar yang berjudul “Pengakuan”.

Serta ditahun 1986, Ully Sigar meluncurkan album keempatnya berjudul “Senandung Kabut Biru”.

Beberapa penyanyi lain pernah merekam ulang dan membawakan lagu – lagu ciptaan Ully Sigar, diantaranya: Anggun C. Sasmi, SAS Grup, Ita Purnama Sari, dan Bangkit Sanjaya. Peran Ully Sigar juga yang menjadikan Nicky Astria serta Maya Rumantir terkenal sebagai artis musik tanah air.

Pada tahun 2005 Ully Sigar bersama Kelompok Nyanyian Alam tampil satu panggung membawakan lagu “Musim Tanam” dalam event World Music Oreiental Festival (WOMF) di Sarajevo. Diajang itu mereka meraih 2 penghargaan yang masing – masing dari kategori: “The Best Performance” dan Audience Favorites, yang penilaiannya melalui voting dari penonton televisi di dunia.

Jejak Ully Sigar ternyata mulai diikuti oleh seorang putrinya yaitu Elsa F. Sigar yang saat berusia 8 tahun pernah meraih penghargaan sebagai pencipta lagu termuda untuk judul lagu “Rumah Yang Manis”.

Sebuah sekolah musik dengan nama Vini Vidi Vici didirikan oleh Ully Sigar yang berlokasi dijalan Melawai Raya, Kebayoran Baru – Jakarta. Sekolah tersebut pernah mengalami musibah kebakaran pada Desember 1982, namun dibangun kembali oleh Ully Sigar. Sekolah musik tersebut telah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan kota – kota besar di Indonesia.

Seabreg prestasi yang telah diraih Ully Sigar dalam perjuangannya melestarikan lingkungan hidup melalui lagu – lagunya, seperti: Piagam Penghargaan Global 500 dari organisasi dunia PBB UNEP yang diterimanya pada tahun 1988, kemudian penghargaan Kalpataru dari Asean Development Citra Awards tahun 1999 – 2000.

Ully Sigar juga membentuk sebuah yayasan yang mengurus soal lingkungan hidup ditanah air pada tahun 1985 dan diberi nama Yayasan Garuda Nusantara (YGN). Melalui yayasan ini, ia mendirikan beberapa kelompok pencinta alam dan lingkungan. Salah satu dari kelompok tersebut yang merupakan kelompok paling pertama dibentuk oleh YGN, adalah Pandu Lingkungan Hidup (PLH) yang bermarkas di kota Balikpapan – Kalimantan Timur.

Untuk mendanai seluruh aktivitas YGN ini, mereka bekerjasama dengan beberapa donatur. Bahkan artis Paramitha Rusady (adik kandung Ully Sigar) juga sering ikut turun langsung ke lapangan membantu YGN mendampingi sang kakak.

          Salah satu sinetron produksi Ully Sigar sebanyak 12 episode berjudul “Anak – Anak Angin” yang bercerita tentang lingkungan hidup. Dalam sinetron ini Paramita Rusadi juga ikut memerankannya. Lokasi suting sinetron tersebut berada di Gunung Pancar, Desa Cimandala, Bogor – Jawa Barat. Lokasi yang merupakan milik pribadi Ully Sigar yang dijadikannya sebagai laboratorium pelestarian alam. Sejak tahun 1985, lokasi ini dijadikan Ully Sigar untuk melatih sekitar 30.000 pemuda yang berasal dari seluruh tanah air agar ikut mencintai dan melestarikan alam.










Baca Selanjutnya … ULLY SIGAR MUSISI KONTEMPORER INDONESIA

20/05/14

PROFIL / BIOGRAFI THE SIGIT



          THE SIGIT adalah singkatan dari “The Super Insurgent Group of Intemperance Talent”, dan merupakan band indie beraliran garage rock. Nama THE SIGIT secara resmi mereka pakai sejak tahun 2002.

          Terbentuk di Bandung pada tahun 1997 saat para personilnya masih duduk di bangku SMU. Mereka terdiri dari Rektiviaton Yoewono / Rekti (vokal / gitar), Farri Icksan Wibisana / Farri (gitar / vokal), Aditya Bagja Mulyana / Adit (bas / vokal), dan Donar Armando Ekana / Acil (drum).

Awalnya mereka sering membawa lagu – lagu milik musisi luar, seperti : The Clash, Led Zeppelin, dan The Stooges. Namun akhirnya THE SIGIT menemukan ciri khas warna musik mereka untuk membuat lagu ciptaan sendiri, dan sering membawakannya disetiap kesempatan manggung.

Malang melintang di berbagai event musik lokal termasuk tampil dalam berbagai acara musik kampus di Bandung, membuat skill mereka makin tajam.  Lagu – lagu THE SIGIT mulai dikenal melalui dunia maya hingga akhirnya mendapat tawaran rekaman dari salah satu label di Australia dan mereka pun berangkat kesana.

Tahun 2004, mereka mengeluarkan album mini yang juga berjudul “THE SIGIT” dan ditangani Spills Record, dan ternyata disambut baik oleh penggemarnya. Fans fanatik mereka ditanah air diberi nama “Insurgent Army”.

Desember 2006, The SIGIT akhirnya mendapat tawaran rekaman dari label rekaman FFWD untuk menggarap full album mereka yang berjudul “Visible Idea of Perfection”.

Menurut Acil (drumer The Sigit) bahwa lagu – lagu mereka lebih banyak menggunakan bahasa Inggris karena, memang mereka senang memakai bahasa tersebut yang katanya lebih memiliki makna yang mendalam.

Kemudian pada bulan Juni 2007, album Visible Idea of Perfection tersebut mendapat tawaran rekaman dari Label Caverman asal Australia. Kesempatan ini pun langsung disambut oleh anak – anak THE SIGIT untuk unjuk kebolehan di dunia Interasional. Selama di Australia mereka melakukan tour di sembilan kota dan mengadakan 16 kali pertunjukan yang membuat lagu – lagu THE SIGIT disambut antusias oleh penikmat musik negara Kanguru tersebut.

Tahun 2009, THE SIGIT mendapat undangan untuk manggung dalam festival musik bergengsi South by Southwest (SXSW) di Texas – Amerika. Selain tampil di Texas, mereka juga manggung di San Francisco, California – Amerika, dan di Thee Parkside Los Angeles – Amerika yang diikuti beberapa band punk, garage, psychedelic rock setempat.

THE SIGIT kembali membuat album mini pada tahun 2009 yang berjudul Hertz Dyslexia – Part 1, yang berisikan lagu – lagu lawas mereka. Kemudian tahun 2011 album mini Hertz Dyslexia – Part 2 diluncurkan.

Di tahun 2013, THE SIGIT merilis lagi album berjudul “Detourn” yang berisikan 11 lagu, dan ditangani oleh Label FFWD.










Baca Selanjutnya … PROFIL / BIOGRAFI THE SIGIT

19/05/14

PROFIL / BIOGRAFI HARRY ROESLI


          Nama lengkapnya Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli, lahir tanggal 10 September 1951 di Bandung – Jawa Barat. Terkenal dengan nama Harry Roesli yang akrab dipanggil Kang Harry.

Harry Roesli mempunyai seorang isteri namanya Kania Perdani Handiman, dan mereka dikaruniai dua orang anak kembar yaitu Layala Khrisna Patria serta Lahami Khrisna Parana.

Harry Roesli berdarah Minangkabau yang juga cucu pujangga besar tanah air Marah Roesli (pengarang Roman Siti Nurbaya) serta ponakan Mantan Presiden RI, B.J. Habibie.

          Ia pernah menjadi mahasiswa di Institut Tehnologi Bandung (ITB) dengan mengambil Jurusan Teknik Sipil, namun hanya selesai sampai di Tingkat IV saja.

Era tahun 70-an, ia membentuk grup band Gang Of Harry Roesli sehingga membuat namanya mulai dikenal banyak orang, namun tahun1975 band ini bubar. Namun sebelumnya ditahun 1973 Harry Roesli sudah mendirikan teater Ken Arok. Saat ia mendapat bea siswa untuk belajar ke Rotterdam Conservatorium - Belanda, teater ini pun bubar.
Tahun 1981 Harry Roesli akhirnya menyelesaikan pendidikan musiknya di Belanda dan meraih gelar Doktor.

Harry Roesli banyak menciptakan karya – karya musik dan teater serta menjadi tenaga pengajar sebagai Guru Besar Psikologi Musik disejumlah perguruan tinggi, diantaranya: Universitas Pasundan - Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung, pada Jurusan Seni Musik. Ia juga pernah aktif di Departemen Musik – Institut Kesenian Jakarta.

Berbagai aktivitas seni musik yang dilakukan oleh Harry Roesli seperti aransemen untuk musik film, sinetron, dan teater. Ia mendirikan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) untuk membina seniman jalanan dan pemulung serta bermarkas di rumahnya JL. W.R. Soepratman, No.57, Bandung. Harry Roesli juga sering diundang untuk tampil sebagai pembicara pada berbagai seminar dalam negeri maupun luar negeri.

Karya – karya Harry Roesli sejak jaman Orde Baru sampai era pemerintahan Presiden Megawati berisikan kritik sosial dan pemberontakan. Pernah diinterogasi di Markas Polda Metro Jaya karena memplesetkan lagu wajib Garuda Pancasila. Tak jarang juga rumahnya disatroni oleh intelejen dari aparat keamanan saat hidupnya.

Harry Roesli wafat tanggal 11 Desember 2004 di Rumah Sakit Harapan Kita setelah mengalami komplikasi jantung, diabetes, dan hipertensi. Ia dikebumikan di pemakaman keluarga Ciomas, Bogor – Jawa Barat.












Baca Selanjutnya … PROFIL / BIOGRAFI HARRY ROESLI

16/05/14

PROFIL / BIOGRAFI MODERN GANK (MOGANK)



          Modern Gank dibentuk pada tahun 1999 dengan personil awal terdiri dari: Rudi Hermawan / Rudhjack (vokal), Abdul Kadir As / Adi (gitar), Budi Santoso / Buddy (gitar), Hanny Rias / Paunk (bas), dan Denis Adjie / Adji (drum).

          Sebelum Modern Gank diproduseri oleh Log Zhelebour, grup ini sempat beberapa kali bergonta - ganti nama. Terakhir mereka menggunakan nama “Route 66” (berasal dari lagu The Rolling Stones) dan atas kesepakatan bersama Log Zhelebour grup band ini pun memutuskan untuk memakai nama Modern Gank.

Tahun 2001, Modern Gank (Mogank) mengeluarkan album pertama mereka yang berjudul “Ular 2001”.

Kemudian pada tahun 2003, album berjudul “Si Dolly” diluncurkan oleh anak – anak Modern Gank.

Keluar masuknya para personil sebuah grup band juga dirasakan oleh anggota Modern Gank. Tahun 2005 Adi (gitar) dan Paunk (bas) keluar dari grup ini.

Pada tahun 2006, Modern Gank (Mogank) kembali meirilis album berjudul “Terus Terang”. Namun setelah album ketiga ini, kabar dan aktivitas bermusik personil Modern Gank tidak terdengar lagi. Mereka lebih memilih vakum dari kancah musik tanah air selama 5 tahun.

          Ditahun 2012 grup ini mengeluarkan album keempat berjudul This Is Modern Gank, dan kembalinya bergabung Adi (gitaris pertama Mogank) serta direkrutnya basis baru yaitu Hardiansyah Maulana (Brams).

Album keempat milik Modern Gank ini ditangani oleh Indie Label, yang mana sebelumnya mereka telah bekerja sama dengan Logiss Record untuk album pertama, kedua, dan ketiga.
















Baca Selanjutnya … PROFIL / BIOGRAFI MODERN GANK (MOGANK)

14/05/14

PROFIL TIME BOMB BLUES



          Time Bomb Blues dibentuk tahun 1993 oleh Budi Abuy (vokalis pertama) dan Danny Akung (gitaris), grup blues rock dari Bandung ini, dengan personilnya yang terdiri dari: Budi Abuy (vokal / harmonika), Opik (vokal), Danny Akung (gitar), Budi Arab (gitar), Gmee (bas), Krisna (organ), Aziz (saxophone), dan Sandy (drum).

          Time Bomb Blues memang sering membawakan lagu – lagu ciptaan orang lain, seperti: The Rolling Stones, Lanny Kravitz, Black Crowes, Aerosmith, dan penyanyi lain, namun Time Bomb Blues juga sudah memiliki 2 album yang telah beredar, yaitu: “Bawa Ku Pergi & Unreleased” serta “Kompilasi Indie Blues”.

          Time Bomb Blues akhirnya resmi bubar ditahun 2003. Walau demikian mereka masih sering tampil reuni pada beberapa event musik blues di Bandung.











Baca Selanjutnya … PROFIL TIME BOMB BLUES

12/05/14

RENCANA BANGKITNYA PLASTIK BAND



           Grup musik tanah air beraliran rock alternatif yaitu Plastik Band, memang sudah lama vakum setelah meluncurkan album keempatnya.

          Personil Plastik Band yang teridiri dari Aray, Ipang, Iman, Didit, dan Alex, masing – masing sudah tidak sekompak dulu lagi.

Kita tahu Ipang yang punya warna vokal mirip Eddie Vedder (vokalis grup Pearl Jam) saat ini menjadi vokalis tetap di grup BIP (grup yang dibentuk oleh mantan personil SLANK Band), dan Didit sibuk dengan beberapa proyek musik bersama musisi lain diantaranya dia pernah menangani album dari Syahrani yang berjudul Magma.

Plastik Band pernah berjaya diera tahun 1990-an, dan telah mengeluarkan empat album, antara lain:

 • album pertama berjudul Plastik,

 • album kedua berjudul Insting,

 • album ketiga berjudul Psycho & Harmoni, dan

 • album keempat berjudul Dengarkan Pada Saat Tenang.

          Informasi terakhir yang didapat bahwa Aray, Iman, dan Alex, berencana untuk mengangkat kembali nama Plastik Band dikancah musik tanah air. Mereka ingin merekrut Baruna (manta vokalis EPAMAS Band) untuk menggantikan Ipang, dan posisi gitar akan dipercayakan pada Coky (gitaris yang telah lama ikut membantu perjalanan karier Plastik Band).













Baca Selanjutnya … RENCANA BANGKITNYA PLASTIK BAND

10/05/14

BIOGRAFI BUDI ARAB PROJECT (MUSISI BLUES ASAL BANDUNG)



          Budi Arab Project, lahir pada tanggal 21 April 1967 dengan nama lengkap Mohamad Budi Irawan. Ia adalah seorang pengacara sekaligus musisi blues tanah air.

          Ia termotifasi belajar gitar saat pertama kali menonton klip The Rolling Stones yang membawakan lagu Still Life, dan ketika ia menonton live show Acid Speed Band dengan gaya permainan gitarnya Holdun. (Acid Speed merupakan band era tahun 80 – an dari Jakarta yang sering membawakan lagu – lagu milik The Rolling Stones).

Budi Arab mulai belajar gitar diusi 18 Tahun, tepatnya di tahun 1984. Ia juga pernah belajar kursus gitar pada Harry Soebardja gitaris Rawa Rontek (grup band tanah air yang populer diera tahun 80 – an), namun Budi Arab hanya bertahan selama tiga bulan mengikuti kursus tersebut karena alasan bosan.

Selanjutnya Budi Arab lebih banyak memperdalam skill gitarnya secara otodidak. Gitar pertama yang dimilikinya adalah Maison model Les Paul, yang saat itu dibelinya seharga Rp.175.000,- Awalnya Budi Arab lebih tekun mempelajari lagu – lagu milik Chuck Berry.

Budi Arab mulai serius menekuni bermain musik blues saat pertama kali mendengarkan lagu – lagu B.B. King dan Stevie Ray Vaughan.

Tahun 1987, Budi Arab mulai ikut main band dan bergabung dengan grup Little T & A, lalu Mojo Blues Band, dan saat menjadi gitaris di Time Bomb Blues namanya langsung dikenal banyak orang.

Budi Arab juga pernah bermain di film yang berjudul Daddy Vs My Boy Friend. Ini merupakan film komedi musikal.

          Album yang sudah dimiliki Budi Arab Project saat ini berjudul “Me And My Guitar”, dan sudah beredar dipasaran.















Baca Selanjutnya … BIOGRAFI BUDI ARAB PROJECT (MUSISI BLUES ASAL BANDUNG)

07/05/14

RAMA SATRIA CLAPROTH AND ELECTRIC MOJO (BLUESER ASAL BANDUNG)



          Rama Satria Claproth adalah sulung dari tiga bersaudara, lahir pada tanggal 29 Mei 1983. Ayahnya berdarah Indo Jerman dan almarhumah ibunya asli dari Spanyol.

          Rama Satria sudah belajar bermain musik saat usianya masih 10 tahun. Kemudian saat remaja diusia 14 tahun ia dan kedua adiknya membentuk sebuah grup musik dengan nama Jaque Mate (artinya skak mati), dimana Rama Satria pada vokal dan gitar, lalu Arya Claproth memainkan keyboard dan bas, serta Josua Claproth sebagai drumer.

Rama Satria juga pernah mengeyam pendidikan musik di Berklee College Of Music, Boston – America. Disana ia memilih masuk jurusan Hendrix Laboratories.

Pada tahun 2001 Jaque Mate meluncurkan album pertama mereka di Boston – America, yang berjudul “Tabasco Women”. Album ini terjual sebanyak 50.000 copy dalam waktu singkat selama beberapa bulan. Suatu prestasi yang sangat luar biasa.

Bahkan album Tabasco Women tersebut berada di posisi kedua di Bandit Blues Radio – America, setelah Erick Clapton

Rama Satria sudah pernah tampil bersama beberapa musisi terkenal dunia, seperti: Joe bonamassa, B.B.King, Double Trouble (band terakhir Stevie Ray Vaughan), Band Of Gypsys (band terakhir Jimi Hendrix), Johnny Winter, Slash, Lenny Kravitz, dan masih banyak lagi.

Tahun 2004 , Rama Satria juga ikut tampil dalam event Tribute To Les Paul.

          Bersama band-nya yang dibentuk tahun 2008 dengan nama Rama Satria And Electric Mojo, ia sering mengisi berbagai event bergengsi di tanah air, diantaranya: Soudrenaline, Java Jazz Festival, MTV Asia, CNN Live, serta event musik bergengsi lainnya.





Baca Selanjutnya … RAMA SATRIA CLAPROTH AND ELECTRIC MOJO (BLUESER ASAL BANDUNG)

05/05/14

PROFIL DAN BIOGRAFI ADRIAN ADIOETOMO



          Adrian Adioetomo lahir di Balikpapan – Kalimantan Timur namun besarnya di Jakarta. Orang tua Adrian, keduanya berasal dari Solo – Jawa Tengah.

          Adrian Adioetomo adalah seorang penyanyi dan musisi Delta Blues tanah air.

Ketika Adrian Adioetomo masih sekolah pada salah satu SMU di Jakarta tahun 1989, ia ikut ibunya ke Canberra – Australia, karena waktu itu Sang Ibu mengambil pendidikan program S3 di Australian National University.

Ibu Adrian Adioetomo merupakan salah satu Guru Besar Ekonomi di Universitas Indonesia - Jakarta. Namanya adalah Prof. Sri Moertinngsih Adioetomo, SE, MA, Phd.

Di Canberra, Adrian Adioetomo meneruskan pendidikannya di SMU disekolah yang namanya Narrabundah College. Tamat SMU, ia lanjut lagi kuliah dengan mengambil jurusan Disain Grafis di University Of Western Sydney di Nepean, yang akhirnya Adrian Adioetomo berhasil meraih gelar Sarjana Disain Grafis disana.

Selama dibangku kuliah, Adrian Adioetomo sering ikut nge-band di kampus bersama teman – temannya. Ia lebih banyak memperdalam kemampuannya bermain gitar secara otodidak. Menurutnya, ia tidak pernah belajar musik secara akademik.

Pengaruh lingkungan tempat tinggalnyalah saat masih di Canberra, sehingga membuat Adrian Adioetomo lebih memilih bermain musik blues.

Ditahun 1997, Adrian Adioetomo balik ke Indonesia. Mulai saat itulah ia sering tampil dibeberapa cafe di Jakarta.

Adrian Adioetomo sudah pernah tampil pada beberapa pertunjukan internasional di Jakarta, diantarnaya: Java Jazz dan Jakarta Blue Fest.

          Album pertama Adrian Adioetomo yang berjudul Delta Indonesia”, diluncurkan pada tahun 2007

Kemudian pada tahun 2013, Adrian Adioetomo mengeluarkan album kedua yang diberi judulKarat Dan Arang”. Album ini terdiri dari 2 CD, yaitu: CD 1 berjudul Karat, dan CD 2 berjudul Arang





Sumber:  Wawancara Dari Website Kedutaan Besar 
                 Australia – Indonesia (Agustus 2010).










Baca Selanjutnya … PROFIL DAN BIOGRAFI ADRIAN ADIOETOMO

02/05/14

BLACKOUT GRUP BLUES ROCK INDONESIA



          Dibentuk pada tahun 2007, band blues rock asal Jakarta yaitu Blackout menjadi sebuah band yang sukses menembus pasar musik tanah air, ditengah bumingnya band band rock melayu yang saling bersaing ketat menguasai bursa musik Indonesia.

          Beberapa personil Blackout bukanlah pendatang baru diblantika musik tanah air. Mereka antara lain Iwan Xaverius (bas) adalah eks basis Edane Band, trus Rere (drum) pernah bergabung di Grass Rock Band, Yovie And Nuno Band, dan ADA Band, juga Sastro (keyboard) mantan personil Power Metal Band, kemudian Azisi (vocal) pernah menjuarai kontes Release Your Song 2007, serta Ega (gitar) merupakan gitaris muda yang juga punya banyak pengalaman bermusik.

Tahun 2010, Blackout akhirnya mengeluarkan album pertama mereka berjudul “Blackout”. Beberapa hits mereka langsung diterima pasar saat itu. Sebut saja seperti: Letoy, Goodby, dan Join Kopi.

Namun sayang, setelah album pertama dari Blackout tersebut beredar, nama besar mereka berangsur tenggelam. Kabar terakhir Blackout berencana mengeluarkan album kedua pada tahun 2011, namun tidak jelas sampai saat ini.
Baca Selanjutnya … BLACKOUT GRUP BLUES ROCK INDONESIA