25/05/14

LEO KRISTY PENYANYI FOLK TANAH AIR



          Sejak kelas 6 SD Leo Kristy senang bermain musik. Ia sering lari dari tidur siang hanya karena ikut pergi ngamen bersama teman - teman geladangan dari belakang rumahnya, kenang Leo Kristy.

          Nama Lengkapnya Leo Imam Soekarno, lahir tanggal 8 Agustus 1949, di Surabaya – Jawa Timur. Nama ayahnya Raden Ngabei Imam Subiantoro dan ibunya R.A. Roekmini Idajati.

Ayah Leo Kristy adalah pensiunan pegawai negeri dan seorang musisi. Saat kecil, Leo Kristy paling suka melihat ayahnya bermain musik sambil menyanyi.

Leo Kristy masuk SD. Krisetn Surabaya pada tahun1961. Ia aktif mengikuti latihan musik di gereja yang merupakan bagian mata pelajaran disekolahnya, meskipun dia sendiri adalah seorang muslim, karena ia menganggap musik adalah sahabatnya. Kemudian ia lanjut ke Sekolah Menengah Pertama tahun1964. 

Semasa duduk dibangku SMP, Leo Kristy diberi hadiah sebuah gitar akustik dari sang ayah. Gitar tersebut kemudian diberinya nama Keris Sakti, yang kelak menjadi nama belakang Leo menjadi Kristi (singkatan Keris Sakti).

Ia pun mengikuti kursus musik pada Tino Kerdijk (Pimpinan Sekolah Musik Rakyat Surabaya). Kemudian Leo Kristy juga pernah berguru gitar kepada dua orang gitaris yang sangat perpengaruh dalam hidupnya, yaitu: Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan.

Ditahun 1967, ia lanjut ke SMA. Negeri 1 - Surabaya. Saat di SMA, Leo Kristy punya grup band yang diberi nama Batara dan sering membawakan lagu – lagu The Beatles. Salah seorang personil band Batara tersebut adalah Harry Darsono yang saat ini menjadi salah seorang desainer terkenal tanah air.

Leo Kristy juga sempat kuliah di Institute Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya, namun tidak selesai. Dikampus tersebut Leo Kristy bertemu dengan almarhum Gombloh yang kemudian bersama – sama ikut jadi pemusik keliling.

Mereka pernah membentuk sebuah grup band rock progresive yang diberi nama Lemon Trees, dengan personilnya yaitu: Leo Kristy, Gombloh, dan Franky Sailatuha.

Sejak bersolo karier, Leo Kristy memilih menciptakan lagu – lagu balada beraliran folk dan country dan tetap berkelana kemana saja sambil bermusik. Menurut beberapa sumber, dia sangat sulit ditemui karena sering mengembara ke berbagai tempat didunia, diantaranya: Singapura, Kuala Lumpur, Pattaya, Bangkok, Mumbai, Jeddah, Madinah, Baghdad, Makkah, Babilonia, sampai ke Athena dan Pulau Corfu di Yunani.

Leo Kristy lebih senang hidup berbaur langsung dengan masyarakat kelas bawah, berkeliaran dijalanan. Itulah sebabnya sehingga lirik lagu Leo Kristi bertemakan nasioanlisme, patriotisme, dan cinta, yang diciptakan dalam bentuk puisi serta mengandung makna yang sangat dalam.

Beberapa album milik Leo Kristy yang direkam bersama personil pengiringnya dalam grup yang diberi nama Konser Rakyat Leo Kristy (KRLK) dan telah beredar, diantaranya:

 - Nyanyian Fajar (1971),
 - Nyanyian Malam (1976),
 - Nyanyian Tanah Merdeka (1977),
 - Nyanyian Cinta (1978),
 - Nyanyian Tambur Jalan (1980),
 - Lintasan Hijau Hitam (1984),
 - Biru Emas Bintang Tani (1985 – gagal diedarkan),
 - Deretan Rel RelSalam Dari Desa (1985),
 - Anak Merdeka / Diapenta (1991),
 - Catur Paramita (1993),
 - Tembang Lestari (1995), dan
 - Warm, Fresh, and Healthy (17 Desember 2010).

Sayangnya hampir semua album Leo Kristy sudah sangat jarang dan sulit didapatkan dipasaran.

Walaupun Leo Kristy tidak seperti artis lainnya yang sering melakukan tur konser spektakuler nan megah, namun ia memiliki banyak penggemar setia yang mengikuti terus berbagai perkembangan karya musik Leo Kristy sampai saat ini. Penggemar tersebut terhimpun dalam “Komunitas Pencinta Musik Konser Leo Kristy” (LKers).

          Beberapa penulis buku pernah menawarkan untuk menerbitkan biografi serta berbagai kisah perjalanan hidupmya, juga karya – karya milik Leo Kristy, namun semua itu ditolak karena ia ingin memiliki buku yang benar – benar menarik dan banyak memberikan pelajaran bagi pembacanya.

Menurutnya: “saya ingin membuat buku yang bisa ajarkan banyak hal. Mulai dari format bukunya hingga terutama isinya yang harus memiliki filosofi pemikiran saya, yang diambil dari filosofi yang terdapat dalam lagu – lagu saya”.

“Dengan demikian orang akan lebih faham akan semua lirik yang ada dalam lagu yang saya buat”, lanjutnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar