Harry Roesli mempunyai seorang isteri namanya Kania Perdani Handiman, dan mereka dikaruniai dua orang anak kembar yaitu Layala Khrisna Patria serta Lahami Khrisna Parana.
Harry Roesli berdarah Minangkabau yang juga cucu pujangga besar tanah air Marah Roesli (pengarang Roman Siti Nurbaya) serta ponakan Mantan Presiden RI, B.J. Habibie.
Ia pernah menjadi mahasiswa di Institut Tehnologi Bandung (ITB) dengan mengambil Jurusan Teknik Sipil, namun hanya selesai sampai di Tingkat IV saja.
Era tahun 70-an, ia membentuk grup band Gang Of Harry Roesli sehingga membuat namanya mulai dikenal banyak orang, namun tahun1975 band ini bubar. Namun sebelumnya ditahun 1973 Harry Roesli sudah mendirikan teater Ken Arok. Saat ia mendapat bea siswa untuk belajar ke Rotterdam Conservatorium - Belanda, teater ini pun bubar.
Tahun 1981 Harry Roesli akhirnya menyelesaikan pendidikan musiknya di Belanda dan meraih gelar Doktor.
Harry Roesli banyak menciptakan karya – karya musik dan teater serta menjadi tenaga pengajar sebagai Guru Besar Psikologi Musik disejumlah perguruan tinggi, diantaranya: Universitas Pasundan - Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung, pada Jurusan Seni Musik. Ia juga pernah aktif di Departemen Musik – Institut Kesenian Jakarta.
Berbagai aktivitas seni musik yang dilakukan oleh Harry Roesli seperti aransemen untuk musik film, sinetron, dan teater. Ia mendirikan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) untuk membina seniman jalanan dan pemulung serta bermarkas di rumahnya JL. W.R. Soepratman, No.57, Bandung. Harry Roesli juga sering diundang untuk tampil sebagai pembicara pada berbagai seminar dalam negeri maupun luar negeri.
Karya – karya Harry Roesli sejak jaman Orde Baru sampai era pemerintahan Presiden Megawati berisikan kritik sosial dan pemberontakan. Pernah diinterogasi di Markas Polda Metro Jaya karena memplesetkan lagu wajib Garuda Pancasila. Tak jarang juga rumahnya disatroni oleh intelejen dari aparat keamanan saat hidupnya.
Harry Roesli wafat tanggal 11 Desember 2004 di Rumah Sakit Harapan Kita setelah mengalami komplikasi jantung, diabetes, dan hipertensi. Ia dikebumikan di pemakaman keluarga Ciomas, Bogor – Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar