25/03/14
BENYAMIN SUEB SENIMAN MULTI TALENTA
Bang Ben atau Benyamin Sueb, lahir 5 Maret 1939 di Kemayoran – Jakarta.
Benyamin Sueb merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara. Ayahnya bernama Sueb dan ibunya Aisyah.
Saat usia 7 tahun, Benyamin Sueb sekolah di SR (Sekolah Rakyat) Bendungan Jago, namun dikelas 5 dia pindah ke SD. Santo Yusuf – Bandung hingga tamat. Kemudian lanjut ke SMP Taman Madya Cikini, yang pada saat itu Ateng (pelawak) juga bersekolah ditempat yang sama.
Selanjutnya Benyamin Sueb meneruskan sekolahnya ke SMA Taman Siswa Kemayoran. Pernah mengecap pendidikan di bangku kuliah selama setahun, yaitu di Akademi Bank Jakarta.
Pernah mengikuti Kursus Administrasi Negara dan Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan dan Pembinaan Ketatalaksanaan.
Profesi yang pernah digeluti Benyamin Sueb antara lain: pedagang roti dorong, kenek bis PPD, kerja di Bagian Amunisi Peralatan Angkatan Darat lalu pindah ke Bagian Musik Kodam V Jaya, dan Kepala Bagian di Perusahaan Daerah Kriya Jaya.
Ia memiliki 2 orang isteri sah. Yang pertama namanya Hj. Nonnie dan dikaruniai 5 orang anak antara lain: Beib Habbani, Bob Benito, Biem Triani, Beno Rahmat,dan Beni Pandawa.
Nama isteri keduanya adalah Alfiah yang melahirkan 4 orang anak bagi Benyamin Sueb. Nama anaknya antara lain: Bayi Nurhayati, Billy Sabila, Bianca Belladina, Bellinda Syahadati Amri.
Benyamin Sueb adalah seorang penyanyi, bintang film, pelawak, dan sutradara. Karya – karyanya terhitung sudah menghasilkan 75 album lagu dan 53 judul film. Album terakhir yang dikeluarkan Benyamin SuebKeenan Nasution adalah album rock yang berkolaborasi dengan grup Al Haj bersama .
Berasal dari keluarga tidak mampu akibat ditinggal sang ayah sejak umur 2 tahun, sehingga Si kecil Benyamin Sueb sudah terbiasa hidup ngamen. Dengan tingkah yang lucu penuh humor , Benyamin kecil mapu membuat orang tertawa menyaksikan dia ngamen.
Bakat seninya dipengaruhi dari engkong – engkongnya yaitu Saiti (peniup klarinet) dan Haji Ung pemain Dulmuluk (sejenis teater rakyat).
Saat menikah dengan Nonnie, dia kembali mulai menekuni dunia musik. Bersama teman – temannya di Kemayoran, Benyamin membentuk sebuah band dengan nama Melodyan Boy. Di grup inilah Benyamin Sueb menciptakan 2 lagu yang akhirnya menjadi sangat terkenal, yaitu: Si Jampang dan Nonton Bioskop.
Kemudian Benyamin Sueb bergabung dengan Orkes Gambang Kromo Naga Mustika. Dari grup inilah nama Benyamin Sueb mulai dikenal oleh banyak orang. Terlebih lagi saat ORDE BARU, lagu – lagu seperti “Ondel – Ondel, Si Jampang, dan Kompor Meleduk yang dikeluarkan oleh grup Naga MustikaBenyamin Sueb ini dimana sebagai vokalisnya, ternyata disukai oleh masyarakat tanah air sehingga penjualannya laris diterima pasar.
Gambang Kromo merupakan tradisional musik asli Betawi. Dari sinilah kelsk dikemudian hari Benyamin Sueb ikut memperkenalkan musik gambang kromo yang lebih moderen.
Ketika Benyamin Sueb duet bersama Bing Slamet membawakan lagu Nonton Bioskop, penggemar Benyamin Sueb di nusantara semakin meluas.
Beberapa nama pasangan (duet) nyanyi Benyamin Sueb yang membuat albumnya meledak dipasaran, antara lain: Rossy, Ida Royani, Inneke Koesoemawati, Lilis Suryani, Herlina Effendy, dan Euis Darliah.
Duet Benyamin Sueb dan Ida Royani yang paling banyak menghasilkan album dan tergolong laris dipasaran.
Didunia sinema Indonesia, film film Benyamin Sueb juga banyak yang sukses ditanah air. Sebut saja seperti Si Doel Anak Betawi yang kemudian kelak didaur ulang dalam versi sinetron di televisi, kemudian film lainnya yang laku dipasaran adalah Biang Kerok, Tarsan Kota, Tukang Ngibul, Benyamin Insaf, dan banyak lagi.
Bukti kesuksesan Benyamin Sueb dilayar lebar adalah saat meraih Piala Citra 1973 sebagai Pemain Utama Terbaik dalam film Intan Berduri dan Piala Citra 1975 dalam film layar lebar Si Doel Anak Sekolahan.
Di siaran televisi tanah air, Benyamin Sueb membintangi sinetron Si Dul Anak Sekolahan dan Mat Beken.
Diusianya yang sudah mulai senja pada tahun 1990, Benyamin Sueb masih sempat mendirikan sebuah stasiun Radio FM yang diberi nama Bens Radio. Lewat stasiun radio ini dia ingin menggali kembali dan mempopularkan berbagai tradisi dan budaya Betawi lewat siaran radio ke masyarakat.
Benyamin Sueb wafat pada 5 September 1995 akibat serangan jantung setelah beberapa hari se belumnya sempat ikut bermain sepakbola.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar