19/06/14
PURWACARAKA (KOMPOSER INDONESIA)
Sejak usia 7 tahun Purwacaraka telah memiliki sebuah piano pemberian ayahnya. Ia sangat tekun mempelajari hingga piawai memainkan piano tersebut. Bahkan seorang sahabat ayahnya menawari Purwacaraka masuk untuk sekolah musik di Amerika, karena melihat kemampuannya mahir bermain piano sewaktu ia masih duduk di bangku SMP. Namun sayang tidak mendapat restu dari sang ibu.
Purwacaraka lahir tanggal 31 Maret 1960 di Beograd, Yugoslavia. Ia adalah seorang musisi dan komposer Indonesia, dan pendiri Purwacaraka Music Studio. Menikah dengan Sri Susanti dan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing – masing adalah Aditya Purwa Putra, Andrea Miranda Dwisanti Putri, dan Amanda Chitarra Utami Putri.
Ayah Purwacaraka adalah Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo - berdarah Jawa, dan ibunya Hj. Soejarni Oesoep - berdarah Sunda. Ayahnya memang sangat menyukai musik dan banyak mengoleksi piringan hitam yang dibelinya saat masih bertugas di Amerika.
Ketika Purwacaraka masih duduk dibangku SMA, ia sudah merasakan tampil bermain musik di Malaysia dan Singapura. Namun sayang orang tuanya kurang memberi dukungan bagi Purwacaraka untuk mengandalkan dunia musik buat masa depannya kelak. Sehingga lulus dari SMA Purwacaraka melanjutkan pendidikan formalnya ke Institut TeKnologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Industri.
Dimasa kuliahnya, ia tetap eksis dan sibuk bermain musik hingga sering mendapat tawaran untuk menghibur diberbagai pesta pernikahan juga reuni sekolahan. Walaupun Purwacaraka disibukkan dengan aktifitas bermusiknya, namun ia juga mampu menyelesaikan kuliahnya hingga meraih gelar Sarjana Teknik dengan indeks prestasi diatas 3 (untuk skala 4).
Beberapa event musik bergensi tanah air yang pernah ditangani oleh Purwacaraka, seperti: Live Musik Gebyar BCA di Indosiar setiap minggu, juga Revolusi Dangdut Pop dan KDI selama 11 tahun 3 bulan.
Saat ini Purwacaraka lebih fokus mengurus bisnis sekolah musiknya yang telah dijalankan selama 28 tahun dengan nama “Purwacaraka Music Studio”, dan telah memiliki 82 cabang serta 18.000 siswa di penjuru tanah air.
Ia juga melibatkan ketiga anaknya untuk menjalankan bisnis ini, dimana Aditya membawahi Departmen Of Performing Art, lalu Andrea Miranda yang jadi penguji kemampuan para siswa, kemudian Amanda Chittara yang mengurus Devisi Merchandise.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar