14/06/14
BENS LEO (PENGAMAT MUSIK INDONESIA)
Nama lengkapnya adalah Benny Hadi Utomo, namun populer dengan sebutan Bens Leo. Ia adalah seorang pengamat musik Indonesia, jurnalis, dan produser.
Bens Leo memiliki seorang istri yang namanya Pauline Endang dan mereka dikaruniai seorang anak yaitu Addo Gustaff Putra.
Bens Leo lahir tanggal 8 Agustus 1952 di Pasuruan – Jawa Timur. Sekolahnya diselesaikan hingga tinggkat SMP di Pasuruan, kemudian ia hijrah ke Jakarta dan melanjutkan sekolahnya pada tinggkat SMA.
Bakat jurnalisnya diawali saat ia mulai aktif berkencimpung dalam tim media majalah sekolah di SMA. Diusia remajanya ketika itu, Bens Leo sudah punya angan – angan untuk kelak ikut bergabung dan bekerja di Majalah AKTUIL, yang merupakan majalah entertainment tanah air.
Tamat dari SMA, Bens Leo mencoba keberuntungan dengan mendaftarkan dirinya masuk AKABRI namun gugur. Kemudian ia berencana untuk ikut pendidikan penerbangan di Curug, sayangnya ia terlambat mendaftar sehingga rencana tersebut gagal.
Bens Leo juga pernah punya harapan untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi, namun niat tersebut dibatalkan karena ia tidak ingin membebani ibunya yang single parent untuk biaya kuliah. Almarhum ayahnya adalah seorang pegawai negeri.
Angan – angan yang semula ingin menjadi seorang jurnalis kembali mengusik dalam pikiran Bens Leo. Tahun 1971 ia pun kemudian nekat menjadi wartawan lepas dengan mulai menemui Tonny Koeswoyo (personil Koes Plus) ke tempat Koes Bersaudara berdomisili, yaitu di Jln. Haji Nawi, Jakarta Selatan.
Gayung bersambut, ternyata ia diterima dan mendapat waktu luang untuk mewawancarai Tonny Koeswoyo. Setelah itu ia dijanji oleh Tonny Koeswoyo agar kelak datang kembali untuk wawancara seputar sejarah perjalanan musik Koes Bersaudara, juga Bens Leo akan diajarkan tentang pengetahuan Ilmu Jurnalistik.
Segera setelah selesai wawancara sesi pertama tersebut dan menyusunnya dalam sebuah artikel, ia pun mengirimnya ke redaksi Mingguan Berita Yudha Sport & Film. Seminggu kemudian karya tulis yang dibuatnya terbit pada bagian Headline dengan judul “Sejarah Koes Bersaudara”. Berangkat dari sinilah akhirnya Bens Leo mendapat keksempatan menangani rubrik Seni Budaya di Mingguan Berita Yudha Sport & Film.
Melanjutkan sesi kedua wawancaranya dengan Tonny Koeswoyo, ia kembali mendapat referensi dari personil Koes Plus tersebut untuk menemui Panjaitan Bersaudara (Panbers) d Sei Hang Tuah Raya, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan untuk sebuah wawancara.
Hasil wawancara dari para musisi tersebut, dikirimnya ke kantor pusat Majalah AKTUIL, berlokasi di Lengkong Kecil, Bandung – Jawa Barat, dengan resmi menggunakan nama Bens Leo, dan mulai dikenal sebagai wartawan musik muda tanah air. Ia pun memilih untuk fokus menjadi penulis tetap pada Majalah AKTUIL, yang merupakan impiannya sejak semula.
Tahun 1974, Bens Leo mendapatkan kepercayaan untuk menjadi bagian dari Tim Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia, dimana nantinya juara dari festival ini akan dikirim ke ajang World Popular Song Festival, di Tokyo – Jepang.
Pada tahun 1976, Bens Leo dipilih ikut mendampingi Guruh Soekarno Putra, Idris Sardi, dan Grace Simon, untuk menghadiri World Popular Song Festival di Tokyo – Jepang, sebagai satu – satunya wartawan musik tanah air mewakili Majalah AKTUIL guna meliput event bergengsi Internasional ketika itu.
Dari pengalaman di Tokyo tersebut, Bens Leo makin dipercayakan untuk kembali ikut meliput World Pop Song Festival di Tokyo – Jepang, periode 1978, 1982, dan 1984.
Desember tahun 1975 saat grup musik rock tanah air God Bless menjadi band pembuka konser Deep Purple di Gelora Bung Karno, Bens Leo juga sempat mewawancarai grup band God Bless.
Selama masih bergabung di Majalah AKTUIL, Bens Leo juga pernah membuat Cover Story dari beberapa musisi papan atas tanah air.
Ditahun yang sama Bens Leo ikut mendapat undangan mengikuti diskusi musik di TVRI seputar Konser Musik Rock di Gedung Sate.
Lomba Cipta Lagu Remaja sebagai ajang pencari bakat bagi musisi tanah air yang digelar oleh Radio Prambors sejak tahun 1977 hingga beberapa tahun berturut - turut, Bens Leo selalu dipilih menjadi salah seorang anggota Dewan Juri dari kompetisi ini.
Sejak tahun 1985 sampai 2007, Log Zhelebour selalu mempercayakan Bens Leo untuk menjadi bagian dari Dewan Juri Festival Lagu Rock Indonesia, yang kemudian ajang tersebut berganti nama Gudang Garam Rock Competition.
Bens Leo juga merupakan seorang pencari bakat untuk mengangkat musisi muda tanah air ke kancah musik Indonesia. Hal tersebut ia buktikan di tahun 1993 dengan memproduseri album perdana dari grup musik pop Kahitna berjudul Cerita Cinta.
Di tahun 2000, Bens Leo mendapat tawaran dari Maxi Gunawan (seorang pencinta musik pop Indonesia) untuk bersama menangani bisnis media cetak seputar informasi musik dengan nama News Musik. Namun ditahun 2003 bisnis ini bubar.
Beberapa event internasional yang pernah menghadirkan Bens Leo sebagai salah satu anggota juri, diantaranya:
- Tahun 2003 menjadi salah satu Tim Juri pada Kompetisi Lagu Asean di Singapura, mewakili Indonesia.
- Tahun 2005 mewakili Indonesia menjadi Tim Juri World Oriental Music Festival Sarajevo, Bosnia.
Bens Leo juga mendapat kepercayaan sebagai salah satu anggota Tim Sosialisasi Anugrah Musik Indonesia (AMI), dan Penasehat pada SCTV Awards.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar